RSS
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

READING REPORT: ADA BERHALA DI OTAK

Beberapa menit yang lalu saya baru saja membaca ulang tulisan yang begitu luar biasa dari Ir. Bambang Pranggono, M.B.A.IAI., seorang alumnus arsitektur dan M.B.A. ITB. Saya katakan luar biasa karena selain isi tulisannya yang memang berbobot, latar belakang pendidikan beliau yang ternyata bukan sarjana biologi tetapi sangat mumpuni dalam menyampaikan tulisannya memberikan nilai plus tersendiri pada tulisan beliau. Sayang rasanya jika saya tidak membagikan tulisan beliau yang mungkin akan mendatangkan hikmah tersendiri bagi pembacanya. Tulisan beliau ini tidak dipublikasikan dalam bentuk buku, melainkan dalam bentuk agenda eksklusif pada saat peluncuran kalender baru Majelis Percikan Iman (MPI) tahun 2006 lalu. Sudah cukup lama, namun tulisan beliau masih membekas di hati saya. Sosok beliau yang sepintas saya kenal ketika beliau menguraikan isi tulisannya pun masih saya ingat dengan baik. Cerdas, rendah hati, menyenangkan, dan family man. Itulah kesan pertama saya terhadap beliau.
Tulisan beliau dimulai dengan mengurai Qur’an surat Al’Alaq (15-16) yang berbunyi:
“Tidak! Bila dia tidak berhenti, kami akan renggut dia dari kepala bagian depannya. Kepala bagian depan yang berdusta dan penuh dosa.”
Ayat di atas merupakan ancaman Allah kepada Abu Jahal, ketika dia berjanji akan memukul tengkuk Rasullullah saw. apabila berani shalat di depan Ka’bah. Namun niat Abu Jahal itu urung karena ia merasa melihat dua ekor singa yang menghadangnya. Sementara itu, Rasullullah tetap melaksanakan shalat di sana. Rasulullah kemudian bersabda bahwa jika Abu Jahal terus melaksanakan niat buruknya, maka malaikat akan merenggut nyawanya dari bagian depan kepalanya.
Abu Jahal sangat memuliakan kepalanya. Ia selalu mengecat dan meminyaki rambutnya, maka sangatlah tepat jika ia dihinakan Allah di bagian itu. At-Thobary menafsirkan bahwa ancaman itu berlaku nanti di hari kiamat. Abu Jahal akan direnggut dari depan kepalanya lalu dilempar ke neraka.
Selama ini, pembahasan surat Al-Alaq hanya terfokus pada ayat ke-15 saja, sedangkan ayat ke-16 kurang mendapat perhatian. Ayat ke-16 surat Al-Alaq inilah yang menjadi fokus bapak Bambang Pranggono untuk mengembangkan ide dasar tulisannya. Pada ayat tersebut jelas tertulis nashiyah, “kepala bagian depan yang berdusta dan berdosa”. Ternyata, ayat tersebut merupakan isyarat Allah tentang keajaiban otak manusia. Bahwa ada perbedaan fungsi bagian-bagian otak sebelah kiri, kanan, belakang, dan depan. Otak bagian depan itu sendiri merupakan pusat perencanaan, tempat berlangsungnya proses niat baik dan buruk, keputusan melakukan kejahatan atau membatalkannya. Subhanallah.
Walaupun berat otak hanya 1,3 kg, atau 2% dari berat tubuh manusia, namun otak menyedot 25% kebutuhan darah. Begitu vitalnya darah bagi otak sehingga bila pasokan darah terhenti beberapa menit, sel otak akan mengalami kematian. Salah satu saluran utama ada di kiri – kanan leher. Dalam ilmu silat, bila daerah tersebut ditotok, jalan darah ke otak terhenti sehingga menyebabkan tidak sadar.
Fungsi yang berbeda dari bagian-bagian otak baru mulai diketahui 60 tahun silam. Fungsi yang pertama adalah fungsi asosiasi yang menyangkut kemampuan menyimpan dan memanggil informasi dari memori dan menghubung-hubungkan informasi satu sama lain. Dari sanalah tumbuh kecerdasan. Selain itu ada juga fungsi sensorik yang menerjemahkan sinyal dari mata, telinga, hidung, lidah, dan permukaan kulit. Terakhir, ada fungsi motorik yang mengendalikan gerakan otot.
Dalam surat lain (Q.S. Al-Balad: 8-10), Allah menggugah pemikiran kita melalui ayat-Nya yang berbunyi: “Tidaklah Kami jadikan baginya dua mata. Lidah dan dua bibir. Dan Kami beri petunjuk baginya dua jalan”. Ayat ini memancing perhatian manusia pada fenomena tubuh yang berpasangan. Ada kiri dan kanan – mata kiri kanan, tangan kiri kanan, kuping kiri kanan –. Lantas bagaimana dengan otak? Ternyata otak juga memiliki bagian kiri dan kanan.
Bagian kanan otak bekerja secara integratif dan visual, sedangkan otak kiri bersifat analitis dan verbal. Otak kiri menguraikan informasi visual yang diterima otak kanan menjadi potongan kalimat. Lebih ajaib lagi, otak sebelah kanan tersambung ke urat syaraf anggota tubuh sebelah kiri dan otak sebelah kiri tersambung ke urat syaraf anggota tubuh sebelah kanan secara bersilangan. Ketika tangan kanan menyentuh sesuatu, maka informasi itu diproses di otak kiri. Gangguan terhadap bagian fungsi motor otak sebelah kanan akan membuat lumpuh anggota tubuh sebelah kiri.
Sebanyak 95% manusia bekerja dengan tangan kanan dan hanya 5% yang kidal. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar manusia lebih dominan menggunakan fungsi otak kiri yang bersifat analitis. Barangkali itulah sebabnya sebagian besar manusia pandai berbicara, berdebat, dan mengurus hal-hal detail dan sukar menangkap gambaran menyeluruh suatu persoalan. Sebaliknya, otak kanan memungkinkan manusia untuk melihat sesuatu secara utuh. Dia mendengar musik, bukan kumpulan bunyi macam-macam alat. Dia melihat lukisan, bukan kumpulan goresan warna.
Otak terdiri dari beberapa bagian. Di bagian tengah bawah ada batang otak yang mirip gabungan-gabungan kabel serabut otak di ujung syaraf tulang belakang bernama medulla oblongata yang merupakan pusat kontrol gerakan refleks jantung, paru-paru, termasuk gerak muntah. Bagian paling belakang otak (occipital lobe) menggarap sinyal dari mata. Oleh karena itu, ketika bagian kepala belakang dipukul, pandangan jadi gelap dan seperti melihat bintang berputar-putar. Anehnya lagi, ada wilayah gabungan dimana pengolahan sinyal penglihatan dan pendengaran bergabung. Ini terjadi ketika kita membaca. Otak kiri memproses sinyal huruf bentuk visual yang diterima dari mata, lalu diubah menjadi bentuk bunyi untuk bisa dipahami. Di belakang sebelah bawah ada otak kecil (cerebellum) yang merupakan pusat komando gerakan otot refleks untuk keseimbangan badan, termasuk kontrol gerakan memukul bola baseball ataupun menggesek biola. Bagian depan otak yang disebut prefrontal area di wilayah frontal lobe adalah tempat berlangsungnya proses merencanakan sesuatu, mengorganisir, dan mengontrol pelaksanaan rencana itu. Itulah daerah yang disebut dengan nashiyah dalam Al-Qur’an. Selain itu, otak depan juga berfungsi sebagai pusat kontrol emosi, terutama menyangkut sinyal lapar, haus, seks, dan agresi yang diterima dari bagian hypothalamus.
Pada tahun 1900-an, para pasien RSJ yang berperilaku beringas, dioperasi otak depannya untuk menghilangkan sifat agresif mereka. Bagian inilah yang ketika menerima sinyal lapar memerintahkan otak bagian pengendali gerak untuk melakukan tindak lanjut, yaitu makan. Bagian ini yang ketika marah memerintahkan mulut berteriak dan tangan memukul. Bagian ini juga yang ketika menerima sinyal rangsangan seksual merencanakan proses perzinaan dan memutuskan go ahead atau stop. Tepat sekali dengan maksud ayat ke-16 surat Al ‘Alaq: naashiyatin kaadzibatin khooti’ah. Luar biasa!
Bagaimana mungkin Rasullullah saw. tahu tentang fungsi otak depan ini 15 abad yang lalu? Allah-lah yang member isyarat untuk kita. Dahulu kita masih menyebut bahwa berpikir dengan otak dan merasakan dengan hati. Sekarang kita tahu bahwa berpikir dan merasa, kedua-duanya berlangsung di otak. Sehingga kalau kita sedih kita seharusnya tidak lagi mengurut dada, tetapi memijat kepala. Dahulu kita menganggap bahwa rasio yang menjadi sumber kekufuran itu ada di otak, sedangkan sumber keimanan dan hawa nafsu ada di hati. Sekarang kita tahu bahwa pusat rasio, emosi, maupun keimanan di kontrol di otak.
Pusat kendali strategis ini tentu diincar setan untuk dikuasainya. Di sana bisa duduk bertahta paham materialisme ekstrem yang mengingkari kebenaran syariat Islam; rasionalisme ekstrem yang mendewakan hasil pemikiran dan melecehkan wahyu; humanisme semu yang seolah-olah membela kepentingan umat yang banyak; pluralisme kebablasan yang mengesampingkan keteguhan aqidah; hedonisme yang mengutamakan kesenangan nafsu duniawi, mau hidup gampang, enggan menderita, dan mengejek mereka yang berjuang; egoisme yang tidak peduli pada perasaan orang lain dan tidak bersedia berkorban apapun; fanatisme sempit yang memutlakkan pendapat golongannya tanpa mau dikritik; kesombongan kosong yang mementingkan gengsi daripada menerima realita; atau pragmatism murah yang sangat mudah menyerah kepada tekanan musuh. Itu semua berhala dalam otak yang harus diusir. Kemusyrikan harus digantikan dengan tauhid. Menyembah berhala harus digantikan dengan menyembah Allah. Gerakan fisiknya adalah bersujud.
Dalam sujud, manusia meletakkan jidatnya – yang selama ini menjadi berhala yang menuntut dihormati tinggi – ke tempat yang paling rendah, permukaan bumi. Di balik tempurung kepala yang menempel ke tanah sewaktu sujud itu ada otak depan, prefrontal area dari cerebral cortex. Artinya dalam sujud segenap niat buruk, dusta, dorongan berdosa, pengingkaran terhadap perintah Allah harus dibuang, ditumpahkan ke tanah. Setiap kali sujud harus berlangsung pengosongan otak depan dari berhala-berhala itu. Lalu rasakan waktu bersujud, betapa pembuluh darah mengaliri otak dengan energi baru yang bersih segar. Hayatilah seolah-olah ruh Allah ditiupkan kembali mengisi wadah otak depan yang baru dikosongkan dari berhala. Subhana robbiyal a’laa. Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi. Itulah sujud secara spiritual dimana tercipta keadaan hampa, zero mind, yang menjadikan Allah terasa sangat dekat.
Rasulullah saw. bersabda, “Aqrobannasi ilallahi wahuwa sajidun, fa aktsiru fiha du’a” (sedekat-dekat manusia kepada Allahialah waktu dia sedang bersujud, maka banyak-banyaklah berdoa). Ya, derajat manusia akan semakin tinggi di sisi Allah ketika dia merendahkan diri sehina-hinanya di depan Allah. Sebaliknya, derajat manusia akan diturunkan serendah-rendahnya ketika dia congkak membanggakan diri, mendahulukan parameter duniawiah, dan menolak syariat ilahiah. Jadi, semakin merendah akan membuat tinggi derajat. Bukankah paradox bersilangan ini mirip dengan bersilangannya fungsi otak, di mana otak sebelah kiri tersambung dengan urat syarat tubuh bagian kanan, sebaliknya otak kanan mengurus tubuh sebelah kiri? Bagian otak yang mengurus jempol kaki berada pada bagian otak sebelah atas, sedangkan yang mengurus wajah berada pada bagian otak sebelah bawah. Begitu indah hikmah ajaran Islam yang bisa diambil dari merenungi otak ciptaan Allah yang unik. Maha Suci Allah.
Mudah-mudahan tulisan Bambang Pranggono ini mampu menggugah kita semua untuk membersihkan otak kita dari berhala, supaya hanya Allah saja yang menjadi akhir tujuan kita. Insya Allah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Let's Talk...

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x