RSS
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

BUNGA BANGKAI DAN RAFFLESIA TAK SAMA

Beberapa hari yang lalu, saya melihat beberapa kali tayangan berita yang sama di sebuah stasiun televisi yang mengabarkan tentang tumbuhnya Rafflesia di depan halaman rumah. Saya tahu bahwa hal itu memang fenomena yang cukup mengesankan mengingat siklus hidup bunga tersebut yang memang sedikit misterius. Namun, yang menarik perhatian saya adalah ketika kameramen menyorot bunga yang dimaksud, ternyata dari ciri penampakan morfologinya, saya yakin itu bukan Rafflesia, melainkan bunga bangkai. Selain itu, dari pemaparannya sempat terdengar kalimat, "Bunga bangkai atau Rafflesia ini....". Mendengar hal itu saya jadi tertarik untuk menulis artikel ini. Hanya sekedar untuk meluruskan bahwa antara bunga bangkai dan Rafflesia itu berbeda. Keduanya memang sama-sama berukuran besar dan mengeluarkan bau yang tidak sedap untuk menarik lalat, dan kumbang untuk membantu proses penyerbukan. Namun, terdapat perbedaan ciri morfologi, cara hidup, siklus hidup,  dan taksonomi dari keduanya.

Rafflesia maupun bunga bangkai tergolong kedalam tanaman langka dan endemik wilayah Sumatera. Bahkan bunga bangkai merupakan bunga resmi provinsi Bengkulu. Namun sekarang, melalui teknik grafting, Rafflesia sudah berhasil ditumbuhkan di Kebun Raya Bogor. Menurut informasi yang saya dapatkan ketika mengunjungi Kebun Raya Bogor beberapa bulan yang lalu, hanya terdapat sekitar 10 calon bunga Rafflesia yang tumbuh di sana. Itu pun tiga diantaranya sudah mati. Satu bunga baru saja mekar pada bulan Juni lalu untuk pertamakalinya sejak 81 tahun terakhir. Luar biasa lama.

Perbandingan Morfologi Bunga Bangkai dan Rafflesia

Hal yang paling mudah untuk membedakan bunga bangkai dan Rafflesia adalah dengan mengamati penampakan luarnya. Bunga bangkai yang juga disebut suweg raksasa memiliki mahkota berwarna keunguan dan terdapat bagian yang menjulang tinggi berwarna krem. Ketinggian bunga bangkai ini bisa mencapai sekitar 5 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter. Sedangkan morfologi bunga Rafflesia agak berbeda. Jika pada bunga bangkai terdapat bagian yang menjulang, untuk bunga Rafflesia hanya tumbuh melebar saja. Mahkotanya berwarna merah dan ketika sedang mekar diameter bunganya bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. 
 
Rafflesia
Bunga Bangkai
Cara Hidup dan Siklus Hidup Bunga Bangkai dan Rafflesia

1. Bunga Bangkai 
Bunga bangkai termasuk tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae). Merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia. Bunga bangkai tumbuh di atas umbi sendiri sehingga tidak bersifat parasit. Selain itu, bunga bangkai lebih 'mudah' untuk dibudidayakan, sehingga peluang tanaman ini untuk tumbuh di wilayah yang bukan endemiknya cukup besar.

Bunga ini mengalami 2 fase dalam hidupnya yang muncul secara bergantian dan terus menerus, yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif, di atas umbi akan muncul batang semu dan daun yang sekilas mirip dengan pohon pepaya. Tinggi pohonnya bisa mencapai 6 m. Setelah beberapa tahun, organ vegetatifnya akan layu kecuali umbinya. Apabila lingkungan mendukung, dan umbinya memenuhi syarat, pohon ini akan digantikan dengan tumbuhnya bunga bangkai. Tumbuhnya bunga majemuk yang menggantikan pohon yang layu merupakan fase generatif tanaman ini.

Bunga baru bisa tumbuh bila umbinya memiliki berat minimal 4 kg. Bila cadangan makanan dalam umbi kurang atau belum mencapai berat 4 kg, maka pohon yang layu akan di gantikan oleh pohon baru.

Selain itu, bunga bangkai merupakan tumbuhan berumah satu (monoecious) dan protogini, dimana bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Setelah masa mekarnya (sekitar 7 hari) lewat, bunga bangkai akan layu danakan kembali melewati siklusnya - kembali ke fase vegetatif - dimana akan tumbuh pohon baru di atas umbi bekas bunga bangkai.

Apabila selama masa mekarnya terjadi pembuahan, maka akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga. Biji-biji ini bisa ditanam menjadi pohon pada fase vegetatif. Biji-biji inilah yang sekarang dibudidayakan.

2. Rafflesia 
Rafflesia tidak memiliki daun, akar, maupun tangkai sehingga tidak mampu melakukan proses fotosintesis dan hidup sebagai parasit obligat pada tanaman inangnya yaitu sejenis liana (tanaman merambat) dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. 

Jika bunga bangkai termasuk jenis tanaman monoecious (berumah satu), maka Rafflesia termasuk tanaman diecious (berumah dua). Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan. Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.

Rafflesia sulit untuk dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.Rafflesia yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis Rafflesia arnoldii. Jenis ini hanya tumbuh di hutan Sumatera bagian selatan, terutama Bengkulu. 

Di Pulau Jawa, tumbuh hanya satu jenis Rafflesia, yaitu Rafflesia patma. Rafflesia patma ini berhasil dibudidayakan di Kebun Raya Bogor melalui teknik grafting atau menyambung akar tumbuhan inang dalam upaya konservasi eks-situ bunga itu. Menurut keterangan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang saya baca di sebuah artikel, teknik grafting itu dilakukan dengan cara mengambil akar Tetrastigma dari habitat asli bunga patma di Pangandaran, yang kemudian disambung dengan akar Tetrastigma yang telah tumbuh di Kebun Raya Bogor. Akar Tetrastigma yang diambil dari Pangandaran itu diduga telah terinfeksi bibit Rafflesia patma secara alami. 

Taksonomi Bunga Bangkai dan Rafflesia


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

sakurakoulrick mengatakan...

Is the world's leading casino, blackjack, poker safe? - Dr
Are you playing against the dealer? In this 서울특별 출장마사지 paper 강릉 출장샵 we investigate 의정부 출장마사지 if there is a way that casino 상주 출장마사지 players can 태백 출장안마 play against each other.

Posting Komentar

Let's Talk...

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x