RSS
English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

JENJANG ANALISIS (C4): Mengevaluasi Hubungan Antardata


Tulisan saya kali ini masih terkait dengan Keterampilan Proses Sains (KPS), terutama aspek berkomunikasi. Dalam pembelajaran sains, banyak informasi/fakta yang tersaji tidak hanya dalam bentuk  uraian kalimat, akan tetapi sering juga ditemukan dalam bentuk grafik, tabel atau diagram. Untuk bisa memahami informasi/fakta yang tersaji dalam bentuk grafik, tabel atau diagram tersebut tentunya diperlukan keterampilan yang baik agar data yang ditampilkan bisa diterjemahkan menjadi sebuah informasi.
Selama ini, keterampilan siswa untuk bisa meyajikan suatu informasi  ataupun membaca data dalam bentuk grafik, tabel atau diagram masih rendah. Hal itu saya ketahui dari beberapa hasil penelitian yang saya baca dari berbagai skripsi dengan tema penelitian yang senada. 

Untuk membuktikan benar-tidaknya hal tersebut, ketika membahas konsep Frekuensi Pernapasan Manusia dalam BAB Sistem Pernapasan pada Manusia, kemampuan siswa dalam mengevaluasi hubungan antardata ini dapat diuji dengan aktivitas kelompok yang menyenangkan di dalam kelas.

Sebelumnya, pancinglah siswa untuk menyebutkan hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan manusia, kemudian tuliskan di papan tulis. Setelah jawaban yang diharapkan dari siswa terpenuhi, buatlah tabel di  papan tulis dengan format sebagai berikut:


Setelah semua siswa dalam kelompok mengisi kolom nama, umur, dan jenis kelamin, instruksikan siswa untuk secara bersama-sama menghitung denyut nadi ketika sedang duduk dan berdiri selama 1 menit. Sebenarnya, aktivitas ini bisa dilakukan berdasarkan kemandirian kelompok, hanya saja, hampir semua siswa dalam setiap kelas yang saya masuki tidak memiliki ataupun menggunakan jam tangan, sehingga saya harus membuat mereka bekerja secara serempak berdasarkan arahan waktu dari saya. Tapi, hal ini cukup menguntungkan karena dapat menghilangkan kemungkinan perbedaan waktu hitung untuk setiap kelompok yang dapat mempengaruhi jumlah denyut nadi. Berbeda satu detik saja, bisa berpengaruh, bukan?

Menghitung denyut nadi dalam posisi duduk
Menghitung denyut nadi dalam posisi berdiri

Jika jumlah denyut nadi untuk posisi duduk dan berdiri selesai diisi, saatnya meminta mereka untuk berlari-lari kecil selama 1 menit. Setelah itu, hitunglah kembali denyut nadi, kemudian isikan ke dalam kolom kegiatan sesudah berlari.

Siswa tampak berlari-lari kecil

Sekarang, saatnya mereka mendiskusikan kesimpulan pengaruh masing-masing variabel yang ada pada tabel terhadap frekuensi pernapasan berdasarkan jumlah denyut nadi yang tercantum dalam tabel. Jika kemampuan mereka cukup baik dalam mengevaluasi hubungan antardata, maka akan didapatkan kesimpulan sebagai berikut.


Frekuensi pernapasan merupakan jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas. Pada umumnya, frekuensi pernapasan manusia setiap menitnya sebanyak 15-18 kali. Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
 
Usia
Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan dengan energi yang dibutuhkan.

Jenis kelamin
Pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Kebutuhan akan oksigen serta produksi karbondioksida pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.

Posisi atau kedudukan tubuh 
Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk akan berbeda dibandingkan dengan ketika sedang duduk atau berdiri. Hal ini berhubungan erat dengan energi yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh.

Aktivitas
Seseorang yang aktivitas fisiknya tinggi akan membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diam atau santai. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi.


*) Suhu tubuh 
Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka aka semakin cepat frekuensi pernapasannya, hal ini  berhubungan dengan penigkatan proses metabolism yang terjadi dalam tubuh.

*) tambahan di luar tabel

Apabila siswa sudah dapat menyimpulkan dengan baik seperti pada penjelasan di atas, Anda sepatutnya berbangga, karena tidak mudah untuk mendapatkan kesimpulan itu dari sejumlah data yang terdapat dalam sebuah tabel. Tapi jika tidak, itu merupakan pertanda bagi Anda untuk lebih ekstra membimbing mereka dalam menggali potensinya.

Kebanggaan Anda juga harusnya semakin berlipat jika ada siswa yang mampu menganalisis data, mencari kemungkinan dari ketidaksesuaian antara fakta dengan teori. Misalnya: jika pada teori dikatakan pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, tetapi pada kenyataannya data berbicara lain, sesuai dengan nilai karakter yang positif, tentu saja mereka harus jujur. Akan tetapi, mereka juga harus mampu menjelaskan ketidaksesuaian itu. Seorang siswa saya menjawab, ketidaksesuaian itu terjadi karena kondisi kesehatan teman prianya sedang tidak fit. Senangnya, salah seorang siswa saya bisa 'membaca' harapan saya. Ternyata mereka bisa dengan diarahkan dan dibiasakan. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Let's Talk...

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x